HomeWawasan BisnisRumus Cost of Goods Manufactured dan Cara Menghitungnya

Rumus Cost of Goods Manufactured dan Cara Menghitungnya

Dalam industri manufaktur, salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan adalah mengelola biaya produksi secara efektif. Tanpa pemantauan yang akurat, biaya-biaya seperti bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik bisa meningkat tanpa terdeteksi, yang pada akhirnya akan berdampak pada profitabilitas perusahaan. Untuk itu, perusahaan perlu memahami dan menghitung dengan tepat Cost of Goods Manufactured (COGM).

Penggunaan software akuntansi yang terintegrasi, seperti ERP juga sangat membantu Anda dalam menghitung dan melaporkan COGM dengan lebih efisien. Sistem ini mempermudah perusahaan dalam mengelola biaya produksi, mulai dari penghitungan bahan baku hingga biaya overhead pabrik, dengan akurasi yang lebih tinggi. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai COGM, cara menghitungnya, serta bagaimana software akuntansi dapat memecahkan masalah pengendalian biaya produksi di perusahaan manufaktur. 

Apa itu Cost of Goods Manufactured (COGM)?

Cost of Goods Manufactured (COGM) adalah total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi barang selama suatu periode tertentu. Biaya ini mencakup semua pengeluaran yang terkait dengan proses produksi, mulai dari bahan baku yang digunakan, upah pekerja yang terlibat langsung dalam produksi, hingga biaya overhead pabrik yang mendukung operasi manufaktur.

Harga pokok produksi merupakan bagian penting dalam laporan keuangan perusahaan, karena menggambarkan seberapa besar biaya yang telah dikeluarkan untuk menghasilkan barang yang siap dijual. Dengan menghitung ini, perusahaan dapat mengetahui total biaya yang dikeluarkan untuk setiap unit produk yang dihasilkan, yang selanjutnya digunakan untuk menghitung harga pokok penjualan (COGS). Ini sangat penting untuk menilai profitabilitas dan efisiensi perusahaan dalam proses produksi. Selain itu, informasi tentang ini membantu perusahaan dalam merencanakan anggaran dan membuat keputusan strategis terkait pengendalian biaya produksi dan perencanaan keuangan.

Perbedaan COGM dan COGS?

Memahami perbedaan antara Cost of Goods Manufactured (COGM) dan Cost of Goods Sold (COGS) sangat penting bagi Anda yang terlibat dalam pengelolaan keuangan perusahaan, terutama bagi yang berada di sektor manufaktur. Walaupun keduanya berkaitan dengan biaya produksi, masing-masing memiliki fokus yang berbeda dan berfungsi dalam konteks yang berbeda dalam laporan keuangan. Mari kita bahas lebih lanjut mengenai perbedaan mendasar antara keduanya agar Anda bisa lebih memahami penggunaannya dalam analisis keuangan perusahaan.

1. Fokus Penghitungan Biaya

Perbedaan utama antara COGM dan COGS terletak pada titik waktu penghitungan biaya. COGM menghitung biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang yang selesai selama periode tertentu. Ini berarti, biaya yang tercakup dalam ini adalah biaya yang terjadi selama proses produksi, termasuk bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Dengan kata lain, harga pokok produksi mengukur biaya untuk barang yang sudah diproduksi dan siap untuk dijual.

Sedangkan, COGS berfokus pada biaya barang yang telah terjual selama periode tersebut. COGS mengacu pada nilai barang yang keluar dari inventaris perusahaan dan telah dipindahkan ke pelanggan. Oleh karena itu, COGS hanya mencakup barang yang sudah dijual, sedangkan COGM hanya mencakup barang yang sudah diproduksi, tanpa memperhatikan apakah barang tersebut sudah terjual atau belum. Perbedaan ini penting untuk perencanaan anggaran dan pelaporan laba perusahaan.

2. Pengaruh pada Laporan Keuangan

Perbedaan lain antara COGM dan COGS dapat dilihat dari pengaruhnya terhadap laporan keuangan perusahaan. COGM mempengaruhi laporan laba rugi perusahaan dengan menunjukkan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang yang masih berada di dalam persediaan. Artinya, harga pokok produksi akan berpengaruh langsung pada nilai persediaan barang yang ada di neraca perusahaan pada akhir periode.

Sebaliknya, COGS mempengaruhi laba bersih perusahaan dengan mengurangi pendapatan yang diperoleh dari penjualan barang. Dalam laporan laba rugi, COGS dihitung setelah pendapatan dari penjualan dikurangkan. Dengan kata lain, COGS memberikan gambaran yang lebih jelas tentang seberapa banyak biaya yang terlibat dalam menghasilkan pendapatan dari penjualan barang, sementara ini lebih fokus pada biaya produksi barang yang belum dijual.

3. Pengaruh terhadap Keputusan Manajerial

Harga pokok produksi  memberikan informasi yang sangat berguna bagi manajer produksi dalam menentukan efisiensi biaya produksi. Dengan menghitung harga pokok produksi, manajer dapat menilai seberapa besar biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang dalam periode tertentu. Hal ini dapat membantu dalam pengendalian biaya dan penyesuaian proses produksi jika diperlukan, sehingga perusahaan dapat memaksimalkan margin keuntungan.

Di sisi lain, COGS lebih berfokus pada dampaknya terhadap laba perusahaan. Menghitung COGS membantu manajemen untuk mengetahui biaya yang terkait dengan barang yang telah terjual, yang sangat penting untuk mengevaluasi profitabilitas perusahaan. Dengan informasi ini, manajer dapat membuat keputusan terkait harga jual, pengelolaan inventaris, dan strategi pemasaran untuk meningkatkan margin keuntungan.

4. Pengaruh terhadap Perencanaan Anggaran

Dalam perencanaan anggaran, COGM dan COGS memiliki peran yang berbeda. COGM membantu perusahaan dalam merencanakan dan mengontrol biaya produksi barang yang akan diproduksi. Dengan informasi ini, perusahaan dapat menentukan anggaran produksi yang lebih akurat dan memprediksi kebutuhan sumber daya dengan lebih baik.

Sementara itu, COGS lebih fokus pada perencanaan anggaran terkait dengan penjualan barang. Mengingat bahwa COGS berhubungan langsung dengan pendapatan yang diperoleh dari penjualan, informasi ini digunakan untuk merencanakan harga jual, volume penjualan, dan strategi distribusi. Dengan demikian, kedua komponen biaya ini saling melengkapi dan sangat penting dalam proses perencanaan keuangan yang lebih holistik.

Komponen Cost of Goods Manufactured (COGM)

Dalam proses produksi, biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang terdiri dari berbagai komponen yang berbeda. Setiap komponen memiliki peran penting dalam menentukan total biaya yang harus dikeluarkan perusahaan. Oleh karena itu, memahami komponen-komponen dalam Cost of Goods Manufactured (COGM) akan sangat membantu Anda dalam mengelola biaya produksi dengan lebih efisien. Mari kita bahas satu per satu komponen-komponen utama yang membentuk harga pokok produksi, dan bagaimana masing-masing berkontribusi pada total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.

1. Bahan Baku Langsung

Bahan baku langsung adalah bahan yang digunakan secara langsung dalam pembuatan produk. Biaya bahan baku ini termasuk dalam COGM karena mereka merupakan komponen utama dalam proses produksi dan harus dihitung secara cermat. Pemilihan bahan baku yang efisien dan berkualitas sangat penting untuk memastikan produk yang dihasilkan sesuai dengan standar dan tidak menambah biaya yang tidak perlu.

 2. Tenaga Kerja Langsung

Biaya tenaga kerja langsung merujuk pada upah atau gaji yang dibayarkan kepada pekerja yang secara langsung terlibat dalam proses produksi. Hal ini mencakup pekerja yang bekerja di lini produksi, seperti operator mesin, teknisi, atau pekerja yang merakit produk. Biaya ini merupakan bagian signifikan dari total biaya produksi, terutama bagi perusahaan yang mempekerjakan banyak tenaga kerja untuk produksi barang.

 3. Overhead Manufacture/Biaya Tak Langsung

Biaya overhead manufaktur mencakup semua biaya yang tidak secara langsung terkait dengan bahan baku atau tenaga kerja langsung, namun tetap diperlukan untuk menjalankan proses produksi. Ini termasuk biaya listrik, pemeliharaan mesin, sewa pabrik, dan lainnya. Walaupun tidak langsung terlihat dalam produk akhir, overhead manufaktur memiliki pengaruh besar terhadap total biaya produksi dan, akhirnya, harga jual produk.

4. Inventaris Awal dan Akhir

Jumlah bahan baku yang digunakan dalam proses produksi dipengaruhi oleh inventaris yang tercatat di awal dan akhir periode. Inventaris awal mencatat jumlah bahan baku yang tersedia di awal periode akuntansi, sedangkan inventaris akhir mencatat jumlah bahan baku yang tersisa di akhir periode. Perubahan antara keduanya dapat mempengaruhi penghitungan biaya bahan baku yang digunakan.

 5. Biaya Pekerja Tidak Langsung

Biaya pekerja tidak langsung meliputi gaji dan upah pekerja yang tidak terlibat langsung dalam proses produksi, namun tetap mendukung operasi pabrik, seperti supervisor, manajer produksi, atau staf administrasi yang mengelola logistik dan pemeliharaan mesin. Meskipun tidak secara langsung mempengaruhi barang yang diproduksi, biaya pekerja tidak langsung tetap harus diperhitungkan dalam COGM karena mereka berperan dalam kelancaran proses manufaktur.

 6. Biaya Alat dan Mesin

Biaya alat dan mesin adalah biaya yang terkait dengan penggunaan peralatan dan mesin dalam proses produksi. Ini termasuk biaya penyusutan mesin, biaya pemeliharaan, dan perbaikan alat yang digunakan dalam pabrik. Mesin dan alat sangat penting untuk memastikan proses produksi berjalan dengan lancar, namun mereka juga memerlukan pengelolaan yang hati-hati agar biaya tidak membengkak.

Formula untuk Menghitung Cost of Goods Manufactured (COGM)

Menghitung COGM adalah langkah penting untuk menentukan harga pokok produksi yang dikeluarkan perusahaan. Dengan menggunakan COGM formula, Anda dapat mengetahui seberapa besar biaya yang diperlukan untuk memproduksi barang dalam periode tertentu. Dengan pemahaman yang jelas tentang biaya ini, perusahaan dapat membuat keputusan keuangan yang lebih baik dan efisien.

Rumus untuk menghitung COGM sangat bergantung pada informasi yang akurat mengenai inventaris bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead, dan jumlah barang yang diproduksi selama periode tersebut. Pada dasarnya, perhitungan ini memungkinkan perusahaan untuk memahami berapa banyak biaya yang diperlukan untuk menghasilkan barang, sehingga membantu dalam penetapan harga jual dan pengelolaan profitabilitas.

Rumus COGM umumnya dapat dijelaskan melalui langkah-langkah berikut:

COGM = Bahan Baku Awal + Biaya Produksi (Bahan Baku, Tenaga Kerja, Overhead) – Bahan Baku Akhir

Dengan COGM formula ini, Anda dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang selama periode tertentu. Setiap elemen dalam rumus COGM ini berperan penting dalam memastikan akurasi perhitungan biaya produksi, sehingga perusahaan dapat mengevaluasi dengan tepat apakah biaya yang dikeluarkan sebanding dengan hasil yang diperoleh.

Langkah-langkah Perhitungan Cost of Goods Manufactured (COGM)

Menghitung COGM memerlukan pendekatan yang sistematis agar hasil perhitungannya akurat. Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk memastikan bahwa semua biaya yang terkait dengan proses produksi tercatat dengan benar. Berikut adalah tahapan dalam perhitungan COGM yang perlu Anda pahami.

1. Menghitung Harga Pokok Bahan Baku

Langkah pertama dalam perhitungan COGM adalah menghitung harga pokok bahan baku yang digunakan dalam proses produksi. Anda harus mengetahui jumlah bahan baku yang tersedia di awal periode (inventaris awal) serta yang digunakan selama periode tersebut. Untuk menghitung harga pokok bahan baku, rumus yang digunakan adalah:

Harga Pokok Bahan Baku = Bahan Baku Awal + Pambelian Bahan Baku – Bahan Baku Akhir

Anda akan memperoleh angka yang lebih jelas mengenai berapa banyak biaya yang diperlukan untuk memproduksi barang menggunakan bahan baku tersebut. Pengelolaan yang tepat terhadap bahan baku dapat membantu Anda mengurangi pemborosan serta mengoptimalkan biaya produksi.

2. Hitung Biaya Produksi Lainnya

Setelah menghitung harga pokok bahan baku, langkah berikutnya adalah menghitung biaya produksi lainnya, yang mencakup biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead manufaktur. Biaya tenaga kerja langsung mencakup semua gaji dan upah yang dibayarkan kepada pekerja yang terlibat langsung dalam proses produksi. Sementara itu, biaya overhead mencakup pengeluaran untuk energi, pemeliharaan mesin, dan biaya lain yang mendukung proses produksi tanpa terlibat langsung dalam pembuatan produk.

 3. Hitung Total Biaya Produksi

Setelah menghitung harga pokok bahan baku dan biaya produksi lainnya, langkah selanjutnya adalah menghitung total biaya produksi. Total biaya produksi ini merupakan jumlah dari seluruh biaya yang diperlukan untuk menghasilkan barang, termasuk bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. Rumus untuk menghitung total biaya produksi adalah sebagai berikut:

Total Biaya Produksi = Harga Pokok Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead

Dengan total biaya produksi yang sudah dihitung, Anda akan mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang total biaya yang diperlukan untuk menghasilkan barang dalam periode tertentu. Langkah ini sangat penting agar perusahaan dapat mengevaluasi apakah biaya yang dikeluarkan sudah sesuai dengan anggaran dan target profitabilitas yang ditetapkan.

4. Hitung Harga Pokok Penjualan

Langkah terakhir dalam perhitungan COGM adalah menghitung harga pokok penjualan (HPP). HPP merupakan biaya total yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi barang yang kemudian dijual. Harga pokok penjualan ini dihitung dengan cara mengurangi inventaris akhir dari total biaya produksi dan menambahkan inventaris awal barang jadi. Rumus perhitungannya adalah sebagai berikut:

HPP = Total Biaya Produksi + Inventaris Barang Jadi Awal – Inventaris Barang Jadi Akhir

Perhitungan harga pokok penjualan ini akan memberikan perusahaan gambaran yang jelas tentang berapa banyak biaya yang diperlukan untuk menghasilkan barang yang terjual. Dengan informasi ini, perusahaan dapat merencanakan strategi harga yang lebih tepat dan mengelola profitabilitasnya dengan lebih efektif.

Hitung Akurat COGM Anda dengan Software Akuntansi Bridgenr

Perhitungan COGM yang akurat dan efisien sangat penting untuk mengelola biaya produksi dengan baik. Namun, perusahaan sering kali menghadapi tantangan dalam mencatat dan menghitung berbagai komponen biaya, seperti bahan baku, tenaga kerja, dan overhead, yang dapat memakan waktu dan rentan terhadap kesalahan.

Di sinilah ERP Finance berperan penting dalam mengotomatisasi dan menyederhanakan perhitungan biaya ini. Dengan ERP Finance, perusahaan dapat mengintegrasikan seluruh proses keuangan dan produksi, memungkinkan pengelolaan data secara lebih terstruktur dan akurat. Bridgenr hadir dengan fitur-fitur canggih yang memudahkan perhitungan COGM secara otomatis dan akurat, mengurangi potensi kesalahan dan meningkatkan efisiensi operasional.

Berikut adalah beberapa fitur unggulan dari Bridgenr yang dapat membantu Anda dalam menghitung COGM dengan lebih mudah dan cepat:

  • Real-Time Financial Insights: Memberikan laporan keuangan langsung untuk memantau biaya produksi dan COGM secara real-time, memastikan data yang selalu up-to-date.
  • Financial Forecasting: Menggunakan data historis untuk memprediksi arus kas dan tren keuangan, membantu perencanaan biaya produksi di masa depan.
  • Dynamic Budgeting and Allocation: AI mengalokasikan anggaran secara dinamis berdasarkan kebutuhan operasional, memungkinkan pengelolaan biaya lebih efisien.
  • Compliance Monitoring & Reporting: Memastikan kepatuhan terhadap peraturan keuangan dengan analitik berbasis AI, menjaga transparansi dan akurasi laporan COGM.

Dengan memanfaatkan fitur-fitur ini, perusahaan dapat menghitung COGM dengan lebih efisien, menghindari kesalahan manual, dan mendapatkan laporan yang lebih cepat dan akurat.

Kesimpulan

Menghitung Cost of Goods Manufactured (COGM) secara akurat dan efisien adalah kunci untuk pengelolaan biaya yang sukses dalam bisnis manufaktur. Proses perhitungan yang melibatkan bahan baku, tenaga kerja, dan overhead sering kali memerlukan perhatian detail dan waktu yang cukup lama. Dengan memanfaatkan software akuntansi Bridgenr, perusahaan dapat menyederhanakan proses ini, memastikan akurasi yang lebih tinggi, serta mengurangi risiko kesalahan.

Untuk melihat bagaimana ini bekerja, Anda dapat mencoba demo gratis dan konsultasi dengan tim ahli kami. Dapatkan pemahaman lebih dalam mengenai bagaimana Bridgenr dapat membantu bisnis Anda mengoptimalkan perhitungan COGM dan meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan!

FAQ:

1. Apa itu COGM?

COGM atau harga pokok produksi adalah total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang yang siap dijual dalam suatu periode tertentu. Biaya ini mencakup biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik yang terkait dengan proses produksi.

2. Apa perbedaan antara COGS dan COGM?

COGM mengacu pada total biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi barang yang akan dijual, sedangkan COGS adalah biaya terkait dengan barang yang sudah terjual. COGM hanya mencakup biaya yang berhubungan langsung dengan produksi barang, seperti bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik, tanpa mencakup biaya distribusi atau pemasaran.

3. Apa manfaat menghitung COGM?

Menghitung COGM memberikan manfaat seperti:

1. Menjadi dasar dalam pengambilan keputusan bisnis yang lebih tepat.
2. Membantu dalam pengelolaan dan perencanaan keuangan perusahaan.
3. Menyediakan informasi untuk mengontrol dan mengurangi biaya produksi.
4. Membantu menentukan harga jual yang kompetitif berdasarkan biaya produksi.
5. Meningkatkan efisiensi dalam proses operasional perusahaan.

4. Bagaimana cara menghitung COGM?

Berikut rumus untuk menghitung COGM:
COGM = (Saldo awal bahan baku + Pembelian bahan baku) – Saldo akhir bahan baku + Biaya tenaga kerja langsung + Biaya overhead pabrik. Rumus ini mencakup semua biaya yang digunakan dalam memproduksi barang jadi.

5. Berapa biaya produksi barang?

Biaya produksi barang dapat dihitung dengan menjumlahkan semua biaya yang terlibat dalam pembuatan barang, yaitu bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

Latest Posts