Accounts Receivable (AR) adalah jumlah uang yang harus diterima oleh perusahaan dari pelanggan atau pihak lain sebagai hasil dari transaksi penjualan kredit. Proses ini mencakup pencatatan piutang, pengawasan terhadap faktur yang belum dibayar, serta upaya penagihan jika diperlukan.
Pengelolaan accounts receivable yang efektif membantu perusahaan untuk mempertahankan arus kas yang stabil dan menghindari risiko piutang tak tertagih. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memiliki kebijakan yang jelas mengenai proses penjualan kredit, jangka waktu pembayaran, serta prosedur penagihan yang tepat.
Penggunaan software terintegrasi juga membantu memastikan bahwa piutang perusahaan tercatat secara akurat. Dalam hal ini, sistem seperti ERP Finance dapat dipertimbangkan. Artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut pengertian accounts receivable, ciri-ciri, dan contohnya dalam transaksi perusahaan.
Apa itu Accounts Receivable?
Accounts receivable merupakan catatan transaksi dari pihak-pihak seperti pelanggan, yang digunakan oleh perusahaan sebagai dasar untuk menagih pembayaran. Dengan adanya catatan tersebut, perusahaan dapat memantau arus kas masuk, mengidentifikasi keterlambatan pembayaran, serta memastikan apakah kewajiban pelanggan telah dilunasi sesuai kesepakatan.
Data ini biasanya mencakup informasi mengenai jumlah uang yang belum dibayar, jatuh tempo pembayaran, dan rincian transaksi. Selain itu, data piutang ini juga berfungsi sebagai referensi penting saat menyusun laporan keuangan dan membuat keputusan bisnis strategis yang berbasis pada realitas keuangan yang ada.
Ciri-ciri Accounts Receivable
Piutang usaha memiliki ciri-ciri pembeda dari elemen lainnya dalam laporan keuangan. Faktor penting yang membedakan di antaranya nilai jatuh tempo, tanggal jatuh tempo, dan umur jatuh tempo. Berikut penjelasan detail dari ciri-ciri tersebut.
1. Nilai Jatuh Tempo
Nilai jatuh tempo adalah jumlah uang yang masih harus dibayar oleh pelanggan kepada perusahaan. Ciri accounts receivable ini mencerminkan total pendapatan yang diharapkan masuk pada waktu tertentu, sehingga membantu perusahaan memperkirakan pendapatan yang akan diterima dalam periode mendatang.
2. Tanggal Jatuh Tempo
Tanggal jatuh tempo adalah hari di mana pembayaran dari pelanggan seharusnya diterima. Dengan mengetahui tanggal ini, perusahaan dapat mengatur waktu penagihan dan mengelola arus kas mereka, sehingga pendapatan tetap masuk sesuai rencana.
3. Umur Jatuh Tempo
Umur jatuh tempo mengacu pada berapa lama piutang sudah ada sejak diterbitkan. Ciri accounts receivable ini membantu perusahaan mengukur seberapa efektif mereka dalam menagih pembayaran dan apakah ada risiko keterlambatan pembayaran yang dapat memengaruhi kesehatan keuangan perusahaan.
Fungsi Accounts Receivable dalam Perusahaan
Accounts receivable memiliki peran penting dalam memastikan kelancaran arus kas perusahaan. Dengan mencatat piutang secara terstruktur, Anda dapat memantau pendapatan yang akan diterima dan mengelola keuangan lebih efisien. Karena memuat informasi data seperti jumlah uang yang harus dibayar pelanggan, tanggal jatuh tempo, serta status pembayaran terkini, perusahaan dapat merencanakan pengeluaran, mengatur strategi penagihan, dan memastikan ketersediaan dana operasional pada waktu yang tepat.
Selain itu, fungsi AR juga mendukung pengambilan keputusan bisnis strategis. Dengan memiliki laporan piutang yang jelas, manajemen dapat mengevaluasi kinerja pelanggan dalam memenuhi kewajiban mereka dan memitigasi risiko kredit. Informasi ini dapat digunakan untuk menentukan kebijakan pembayaran yang lebih efektif.
Perbedaan Accounts Receivable vs Accounts Payable
Secara sederhana, account payable mengacu pada kewajiban perusahaan untuk membayar utang. Sedangkan account receivable adalah hak perusahaan untuk menerima pembayaran dari pihak lain. Perbedaan ini juga terlihat dalam pencatatan keuangan. AP muncul sebagai kewajiban yang harus dilunasi di neraca. Sedangkan AR sebagai aset yang akan mendatangkan arus kas masuk.
Berikut ini tabel perbedaan yang bisa Anda perhatikan.
Accounts Receivable | Accounts Payable | |
---|---|---|
Definisi | Piutang usaha yang harus diterima dari pelanggan atas penjualan kredit. | Utang usaha yang harus dibayar kepada pemasok atas pembelian kredit. |
Sifat | Aset | Kewajiban |
Sisi Neraca | Aset lancar di sisi aktiva neraca. | Liabilitas lancar di sisi pasiva neraca. |
Waktu Terjadi | Saat perusahaan menjual barang atau jasa secara kredit. | Saat perusahaan membeli barang atau jasa secara kredit. |
Keterlibatan | Perusahaan sebagai pemberi kredit, pelanggan sebagai penerima kredit. | Perusahaan sebagai penerima kredit, pemasok sebagai pemberi kredit. |
Tujuan | Meningkatkan pendapatan dan keuntungan perusahaan. | Menjaga hubungan baik dengan pemasok dan mendukung operasi bisnis. |
Jatuh Tempo | Biasanya dalam jangka pendek, tergantung pada kebijakan kredit. | Harus dibayar dalam periode tertentu untuk menghindari denda atau penalti. |
Pengaruh terhadap Kas | Akan meningkatkan kas saat pelanggan melakukan pembayaran. | Akan mengurangi kas saat perusahaan melakukan pembayaran kepada pemasok. |
Contoh Accounts Receivable
Untuk memahami piutang perusahaan secara lebih praktis, mari perhatikan contoh accounts receivable berikut ini dalam skenario sederhana. Misalkan PT Maju Jaya adalah perusahaan yang menjual peralatan kantor kepada berbagai bisnis.
Pada tanggal 1 Februari, perusahaan menerima pesanan dari PT Sentosa untuk 20 unit kursi ergonomis dengan total nilai Rp50.000.000. Karena PT Sentosa adalah pelanggan tetap, mereka diberikan fasilitas pembayaran kredit dengan jatuh tempo 30 hari.
Setelah barang dikirim, PT Maju Jaya mencatat transaksi ini sebagai accounts receivable sebesar Rp50.000.000. Artinya, PT Maju Jaya memiliki hak untuk menerima pembayaran dari PT Sentosa dalam waktu yang telah ditentukan.
Pada tanggal 28 Februari, PT Sentosa melakukan pembayaran penuh atas faktur tersebut. PT Maju Jaya kemudian menghapus piutang tersebut dari pembukuannya, mencatatnya sebagai kas yang masuk.
Contoh accounts receivable di atas menunjukkan bagaimana AR berfungsi dalam bisnis, membantu menjaga arus kas sambil tetap memberikan fleksibilitas pembayaran kepada pelanggan.
Tips Manajemen Accounts Receivable (AR)
Manajemen piutang usaha yang efektif sangat penting untuk menjaga kesehatan finansial perusahaan. Terdapat beberapa langkah strategis yang dapat diambil oleh perusahaan dalam mengelola AR secara efektif. Di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Menetapkan Standar Prosedur
Prosedur ini mencakup proses dari awal hingga akhir, mulai dari penjualan kredit, pengeluaran faktur, hingga penagihan. Standar prosedur juga harus mencakup aspek-aspek yang relevan dengan perpajakan, seperti pencatatan piutang yang terkait dengan pembayaran Pajak Penghasilan (PPh). Hal ini penting untuk memastikan bahwa perusahaan memenuhi kewajiban pajak secara akurat, sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2. Melatih Karyawan
Melatih karyawan dalam manajemen accounts receivable juga merupakan langkah krusial. Karyawan yang terlatih dengan baik akan lebih efektif dalam melakukan verifikasi kredibilitas pelanggan, mencatat transaksi secara tepat, serta memantau piutang yang jatuh tempo. Karyawan juga harus dilatih untuk memahami analisis kredit dan bagaimana menilai potensi risiko piutang dari pelanggan baru atau yang sudah ada.
3. Meninjau Laporan
Untuk mengelola accounts receivable dengan baik, perusahaan harus secara rutin meninjau laporan keuangan dan aging report. Laporan ini memberikan gambaran yang jelas mengenai status piutang, termasuk umur piutang dan potensi risiko tak tertagih. Dengan meninjau laporan ini secara berkala, perusahaan dapat mengambil keputusan yang tepat mengenai langkah penagihan atau jika perlu menyesuaikan kebijakan kredit yang ada.
4. Mengubah Waktu Jatuh Tempo
Pada beberapa kasus, perusahaan mungkin perlu menyesuaikan waktu jatuh tempo untuk pelanggan tertentu, terutama yang memiliki hubungan bisnis jangka panjang atau pelanggan yang mengalami kesulitan keuangan. Mengubah waktu jatuh tempo dapat menjadi solusi untuk mempertahankan hubungan baik dengan pelanggan, tetapi perusahaan tetap harus berhati-hati agar tidak menambah risiko piutang tak tertagih.
5. Menyewa Jasa Agen Penagihan
Jika proses penagihan internal tidak berhasil atau piutang telah melewati batas waktu yang wajar, perusahaan dapat mempertimbangkan untuk menyewa jasa agen penagihan. Agen ini memiliki keahlian dalam menagih piutang secara profesional dan dapat membantu perusahaan mengurangi tingkat piutang tak tertagih. Sebagai tambahan, penggunaan teknologi dalam ERP Finance dapat mempermudah proses pencatatan dan monitoring accounts receivable secara real-time, serta mempercepat proses penagihan melalui otomatisasi pengingat pembayaran.
Teknologi dalam Pengelolaan Accounts Receivable
Penggunaan ERP finance dalam pengelolaan accounts receivable membantu bisnis mengoptimalkan arus kas dan mengurangi risiko kredit macet. Sistem ini memungkinkan pencatatan faktur otomatis, pemantauan status pembayaran, serta pengiriman pengingat jatuh tempo secara real-time. Dengan fitur analitik bawaan, perusahaan dapat mengidentifikasi pola pembayaran pelanggan dan mengoptimalkan kebijakan kredit mereka.
Dengan otomatisasi, tim keuangan dapat mengurangi kesalahan manusia dan mempercepat proses rekonsiliasi. Integrasi dengan sistem perbankan juga memungkinkan pencocokan pembayaran secara instan. Selain itu, laporan keuangan yang akurat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan strategis.
Optimalkan Pengelolaan Accounts Receivable untuk Bisnis Anda dengan Software Akuntansi Bridgenr
Pengelolaan accounts receivable yang efektif sangat penting untuk menjaga arus kas (cash flow) bisnis tetap sehat. Software Akuntansi Bridgenr hadir dengan fitur-fitur canggih berbasis teknologi untuk membantu perusahaan memantau piutang, mempercepat proses penagihan, dan meningkatkan efisiensi pengelolaan keuangan. Berikut adalah fitur dari modul Accounting Finance yang secara langsung mendukung pengelolaan accounts receivable:
- Robotic Invoice Processing
Pemrosesan faktur otomatis memungkinkan perusahaan mengelola dokumen mulai dari penerimaan hingga pencatatan pembayaran dengan lebih cepat dan akurat. Fitur ini meminimalkan risiko kesalahan manual, mempercepat siklus piutang, dan memastikan data keuangan selalu diperbarui secara real-time. - Real-Time Financial Insights
Dengan laporan keuangan dan KPI yang tersedia secara langsung, perusahaan dapat memantau status piutang secara real-time. Data ini membantu Anda mengambil keputusan strategis untuk mempercepat proses penagihan dan mengurangi risiko piutang tak tertagih. - Financial Forecasting
Fitur ini menggunakan data historis untuk memprediksi arus kas perusahaan. Dengan proyeksi yang akurat, perusahaan dapat memprioritaskan penagihan pada pelanggan tertentu atau menyesuaikan kebijakan pembayaran untuk mengoptimalkan cash flow.
Dengan teknologi canggih dari Bridgenr, proses pengelolaan accounts receivable menjadi lebih terstruktur, transparan, dan efisien. Sistem ini tidak hanya membantu mengurangi beban kerja manual tetapi juga meningkatkan visibilitas keuangan, memastikan perusahaan Anda dapat mengambil keputusan yang lebih cepat dan tepat. Jadikan pengelolaan keuangan Anda lebih efektif bersama Bridgenr dan raih kendali penuh atas accounts receivable Anda!
Kesimpulan
Accounts Receivable (AR) adalah komponen penting dalam menjaga kestabilan arus kas dan kesehatan keuangan perusahaan. Dengan pengelolaan AR yang terstruktur, mulai dari pencatatan piutang hingga proses penagihan, perusahaan dapat mengoptimalkan likuiditas serta mengurangi risiko piutang tak tertagih. Memanfaatkan teknologi modern seperti software ERP Finance sangat membantu dalam memantau piutang secara real-time dan mempercepat proses pengelolaannya.
Software Akuntansi Bridgenr menawarkan solusi lengkap untuk pengelolaan accounts receivable, termasuk fitur Robotic Invoice Processing dan Real-Time Financial Insights yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi pengelolaan piutang. Jadwalkan demo gratis bersama tim Bridgenr hari ini dan temukan bagaimana teknologi kami dapat mendukung kebutuhan finansial bisnis Anda!
FAQ:
1. Apa yang dimaksud dengan account receivable?
Accounts receivable (AR) adalah catatan mengenai jumlah uang yang berhak diterima perusahaan dari pelanggan atau pihak lain yang memiliki kewajiban pembayaran. Hal ini terjadi akibat transaksi penjualan barang atau jasa dilakukan secara kredit.
2. Apa fungsi dari accounts receivable?
Account receivable berperan dalam meningkatkan efisiensi arus kas perusahaan serta memungkinkan manajemen piutang pelanggan secara lebih terstruktur. Selain itu, pencatatan AR dicantumkan dalam neraca keuangan sebagai bagian dari aset lancar atau current assets, yang mencerminkan hak perusahaan untuk menerima pembayaran di masa mendatang.
3. Apa saja yang termasuk account receivable?
Accounts receivable dikategorikan ke dalam dua jenis utama, yaitu Trade Receivable (piutang yang berasal dari transaksi penjualan barang atau jasa) dan Non-Trade Receivable (piutang yang bukan berasal dari aktivitas utama bisnis).
4. Apa bedanya account receivable dan account payable?
Accounts payable merupakan kewajiban perusahaan yang berkaitan dengan pengeluaran atau pembayaran kepada pihak lain, sementara accounts receivable adalah piutang yang mencerminkan hak perusahaan untuk menerima pembayaran dari pelanggan atau pihak terkait.