Anda khawatir mengenai persediaan stok dan banyaknya kebutuhan tidak terpenuhi?Menjaga keseimbangan stok dan permintaan pelanggan adalah tantangan utama dalam manajemen inventaris. Stok berlebih meningkatkan biaya penyimpanan, sementara stok yang kurang dapat menyebabkan kekurangan barang dan menurunkan kepuasan pelanggan. Di sinilah konsep days of inventory (DOI) menjadi penting untuk mengukur efisiensi pengelolaan persediaan dengan menghitung rata-rata waktu barang disimpan sebelum dijual atau digunakan.
Dalam artikel ini, Anda akan menemukan pengertian dasar days of inventory, fungsi pentingnya dalam bisnis, langkah-langkah perhitungan, hingga perbandingannya dengan inventory turnover. Simak artikel ini untuk memahami cara mengoptimalkan pengelolaan stok dengan ini sebagai panduan utama.
Pengertian Days of Inventory
Days of inventory adalah metrik untuk menghitung rata-rata jumlah hari suatu barang disimpan sebelum perusahaan menjual atau menggunakan persediaannya. Metrik ini dihitung dengan mengacu pada nilai rata-rata persediaan barang dan harga pokok penjualan (HPP) dalam periode tertentu.
Jika jumlah hari penyimpanan lebih rendah, artinya pengelolaan stok Anda lebih efisien karena barang bergerak lebih cepat. Sebaliknya, angka yang terlalu tinggi dapat menunjukkan adanya kelebihan stok, yang bisa meningkatkan biaya penyimpanan atau risiko barang menjadi usang. Dalam bisnis, metrik ini menjadi indikator penting untuk memahami kecepatan perputaran stok dari gudang ke konsumen atau ke dalam proses produksi.
Dengan memahami metrik days of inventory, Anda dapat memastikan bahwa stok barang tetap dalam jumlah optimal sesuai dengan kebutuhan operasional. Pendekatan ini penting untuk menjaga keseimbangan antara permintaan pelanggan dan ketersediaan barang, sehingga efisiensi bisnis tetap terjaga.
Fungsi Days of Inventory
Days of inventory memiliki berbagai fungsi yang penting dalam manajemen persediaan, terutama bagi bisnis yang ingin memastikan pengelolaan stok berjalan dengan efisien. Dengan memahami fungsi ini, Anda dapat mengoptimalkan operasional gudang dan mendukung strategi bisnis jangka panjang. Berikut adalah beberapa fungsi utama:
1. Mengukur Efisiensi Pengelolaan Stok
Salah satu fungsi utama metrik ini adalah untuk membantu Anda mengevaluasi efisiensi perputaran stok barang. Dengan memahami rata-rata waktu yang diperlukan barang untuk keluar dari gudang, Anda dapat menilai apakah strategi pengelolaan stok saat ini sudah optimal atau masih memerlukan penyesuaian. Efisiensi ini tidak hanya membantu menekan biaya penyimpanan, tetapi juga memastikan barang tidak menumpuk terlalu lama di gudang.
2. Membantu Perencanaan Biaya Penyimpanan
Days of inventory memberikan wawasan tentang biaya penyimpanan yang perlu Anda alokasikan. Dengan mengetahui durasi barang berada di gudang, Anda dapat memperkirakan kebutuhan ruang penyimpanan, alat, hingga sumber daya manusia yang diperlukan untuk mengelola stok. Perencanaan ini membantu menghindari pemborosan biaya akibat penumpukan stok yang tidak diperlukan.
3. Meningkatkan Arus Kas
Metrik ini juga berperan penting dalam mendukung pengelolaan arus kas perusahaan Anda. Dengan perputaran stok yang lebih cepat, modal yang sebelumnya terkunci dalam bentuk inventaris dapat segera dikonversi menjadi pendapatan. Arus kas yang sehat memungkinkan Anda untuk lebih fleksibel dalam mengalokasikan anggaran untuk kebutuhan lain, seperti pengembangan bisnis atau pembelian bahan baku baru.
Langkah-Langkah Menghitung Days of Inventory
Cara menghitung days of inventory memerlukan pendekatan yang sistematis untuk memastikan akurasi dalam analisis pengelolaan stok. Rumus DOI digunakan untuk menghitung rata-rata jumlah hari yang diperlukan untuk menjual atau menggunakan persediaan barang. Berikut adalah tahapan yang perlu Anda lakukan:
1. Identifikasi Data yang Dibutuhkan
Langkah awal adalah mengumpulkan data utama yang diperlukan. Data ini meliputi nilai persediaan awal, persediaan akhir, dan Harga Pokok Penjualan (HPP) selama periode tertentu. Pastikan data yang Anda gunakan valid dan sesuai dengan catatan keuangan perusahaan Anda, karena akurasi data ini akan sangat memengaruhi hasil perhitungan.
2. Hitung Rata-Rata Persediaan
Setelah data terkumpul, langkah berikutnya adalah menghitung rata-rata persediaan. Formula yang digunakan adalah:
Rata-Rata Persediaan = Persediaan Awal +
Persediaan Akhir / 2
Perhitungan ini memberikan gambaran yang lebih seimbang tentang jumlah stok yang tersedia selama periode tertentu, sehingga analisis menjadi lebih relevan untuk pengambilan keputusan.
3. Gunakan Rumus Days of Inventory
Setelah mendapatkan rata-rata persediaan, masukkan angka tersebut ke dalam rumus DOI:
Days of Inventory = Rata-Rata Persediaan
/ Harga Pokok Penjualan x Jumlah Hari dalam Periode
Rumus DOI ini akan menghasilkan angka rata-rata jumlah hari penyimpanan stok. Misalnya, jika hasil perhitungan menunjukkan 40 hari, artinya barang Anda rata-rata disimpan selama 40 hari sebelum terjual atau digunakan.
4. Analisis dan Evaluasi Hasil
Langkah terakhir adalah menganalisis hasil perhitungan. Jika angka menunjukkan durasi penyimpanan yang terlalu lama, ini bisa menjadi tanda adanya inefisiensi dalam manajemen stok. Sebaliknya, jika durasinya sangat singkat, mungkin ada risiko kekurangan stok. Gunakan hasil ini sebagai dasar untuk merancang strategi pengelolaan stok yang lebih efektif, seperti mengadopsi sistem just-in-time atau meningkatkan kecepatan distribusi barang.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat memastikan bahwa stok dikelola secara efisien, mendukung arus kas yang sehat, dan mengurangi risiko penumpukan barang.
Contoh Perhitungan Days of Inventory
Untuk memahami cara menghitung days of inventory, mari kita gunakan contoh sederhana dari sebuah perusahaan. Misalkan perusahaan memiliki persediaan awal senilai Rp150.000.000 dan persediaan akhir sebesar Rp100.000.000. Dalam periode yang sama, Harga Pokok Penjualan (HPP) tercatat Rp900.000.000, dan analisis dilakukan untuk periode satu tahun atau 365 hari.
Langkah pertama adalah menghitung rata-rata persediaan. Nilai ini diperoleh dengan menjumlahkan persediaan awal dan persediaan akhir, lalu membaginya dengan dua. Dalam kasus ini, rata-rata persediaan dihitung sebagai berikut:
Rata-Rata Persediaan = Rp150.000.000 + Rp100.000.000
/ 2 = Rp125.000.000
Setelah mendapatkan rata-rata persediaan, langkah berikutnya adalah memasukkan data tersebut ke dalam rumus days of inventory. Dalam contoh ini, hasil perhitungannya adalah:
Days of Inventory = Rp125.000.000 / Rp900.000.000
x 365 = 50,69
Dari hasil perhitungan, dapat disimpulkan bahwa rata-rata waktu barang disimpan di gudang sebelum dijual atau digunakan adalah 50,69 hari. Angka ini dapat menjadi indikator efisiensi pengelolaan stok perusahaan. Jika durasi ini dianggap terlalu lama, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah untuk mempercepat perputaran barang, seperti meningkatkan promosi atau mengadopsi strategi just-in-time. Sebaliknya, jika durasi ini sesuai dengan kebutuhan bisnis, manajemen stok dapat dianggap berjalan dengan baik.
Days of Inventory vs Inventory Turnover
Days of inventory dan inventory turnover adalah dua metrik yang sering digunakan dalam manajemen persediaan untuk menilai efisiensi stok. Meski memiliki tujuan yang sama, keduanya berbeda dalam cara pengukuran dan fokus analisis. Berikut adalah perbedaannya:
1. Fokus pada Waktu vs Frekuensi
Days of inventory mengukur rata-rata waktu yang diperlukan untuk menjual atau menggunakan stok dalam hitungan hari. Metrik ini memberikan informasi seberapa lama stok barang berada di gudang sebelum terjual. Sebaliknya, inventory turnover berfokus pada frekuensi perputaran stok selama periode tertentu, seperti setahun. Jika days of inventory menunjukkan kecepatan stok bergerak, inventory turnover menggambarkan seberapa sering stok diperbarui.
2. Rumus Perhitungan yang Berbeda
Perhitungan days of inventory menggunakan formula yang menekankan waktu penyimpanan. Sementara itu, inventory turnover dihitung dengan rumus berikut,Â
Inventory Turnover = HPP / Rata-rata Persediaan
Rumus ini lebih berfokus pada penggantian stok dalam satu periode. Perbedaan ini mencerminkan sudut pandang yang berbeda dalam mengukur efisiensi stok. Rumus ini menunjukkan berapa kali stok barang terjual habis dan diperbarui selama periode tertentu. Semakin tinggi nilai turnover, semakin efisien pengelolaan stok.
3. Kesesuaian untuk Tujuan Bisnis
Days of inventory lebih relevan untuk perusahaan yang ingin mengetahui durasi penyimpanan stok secara spesifik, misalnya untuk barang-barang dengan batas waktu seperti makanan. Inventory turnover lebih cocok untuk mengevaluasi efisiensi stok secara keseluruhan, seperti dalam bisnis ritel dengan volume penjualan tinggi. Pemilihan metrik tergantung pada kebutuhan analisis perusahaan Anda.
4. Pengaruh pada Keputusan Manajemen Stok
Days of inventory membantu Anda menentukan strategi pengelolaan waktu stok, seperti kapan waktu terbaik untuk melakukan pengadaan ulang. Di sisi lain, inventory turnover memberikan gambaran seberapa efisien stok digunakan dalam menghasilkan penjualan. Dengan memahami perbedaan ini, Anda dapat memilih metrik yang sesuai dengan kebutuhan bisnis, atau bahkan menggunakan keduanya untuk mendapatkan analisis yang lebih mendalam tentang efisiensi persediaan.
Optimalkan Days of Inventory dengan Software WMS Bridgenr
Pengelolaan days of inventory yang efektif adalah kunci untuk menjaga keseimbangan antara persediaan yang mencukupi dan efisiensi operasional. Namun, tanpa alat yang tepat, perusahaan sering menghadapi tantangan seperti kelebihan stok, kekurangan barang, atau waktu penyimpanan yang terlalu lama.
Semua ini dapat berdampak pada biaya penyimpanan yang meningkat dan gangguan pada arus kas. Dengan bantuan Warehouse Management System (WMS), Anda dapat memantau dan mengelola stok secara real-time, menganalisis data untuk perencanaan yang lebih baik, dan memastikan rotasi stok yang optimal.
Bridgenr menghadirkan software WMS canggih yang dirancang untuk membantu Anda mengelola days of inventory secara menyeluruh. Dengan fitur-fitur unggulan, Bridgenr mendukung semua aspek manajemen gudang, mulai dari perencanaan hingga pelacakan stok. Berikut fitur-fitur yang mendukung optimalisasi days of inventory:
- Stock Forecasting: Membantu memperkirakan kebutuhan stok berdasarkan data historis dan tren pasar, sehingga perusahaan dapat mengelola stok dengan lebih praktis.
- Dynamic Slotting Optimization: Mengatur tata letak barang secara otomatis dengan bantuan AI untuk memastikan barang yang sering digunakan lebih mudah diakses, mempercepat perputaran stok.
- Real-Time Tracking with IoT: Memberikan visibilitas penuh terhadap lokasi dan status barang dalam gudang, memungkinkan pemantauan stok secara akurat.
- Automated Quality Inspection: Memastikan kualitas barang saat diterima atau dikirim, sehingga hanya barang layak yang tersimpan, mengurangi risiko penyimpanan barang yang tidak efisien.
Dengan solusi dari Bridgenr, Anda dapat meningkatkan efisiensi operasional gudang sekaligus mengelola days of inventory dengan lebih optimal. Manfaatkan teknologi modern ini untuk menciptakan proses manajemen inventaris yang lebih efektif dan efisien!
Kesimpulan
Days of inventory adalah metrik penting dalam manajemen persediaan yang membantu perusahaan memahami durasi penyimpanan stok sebelum digunakan atau dijual. Dengan pengelolaan yang tepat, perusahaan dapat mengurangi biaya penyimpanan, mempercepat perputaran stok, dan menjaga arus kas tetap sehat. Namun, tanpa sistem yang terintegrasi, tantangan seperti ketidakseimbangan stok atau pemborosan sering kali tidak dapat dihindari.
Mengintegrasikan teknologi seperti Warehouse Management System (WMS) ke dalam proses pengelolaan stok dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi tantangan ini. Software WMS Bridgenr dirancang untuk mendukung pengelolaan days of inventory secara optimal, dari prediksi kebutuhan stok hingga pelacakan barang secara real-time. Cobalah demo dan konsultasi gratis untuk menemukan solusi yang sesuai untuk kebutuhan bisnis Anda, serta meningkatkan efisiensi pengelolaan persediaan di perusahaan Anda!
FAQ:
1. Bagaimana cara menghitung inventory days?
Cara menghitung days of inventory (DOI) adalah dengan menggunakan gunakan rumus berikut: DOI = (Rata-rata Persediaan / Harga Pokok Penjualan) x Jumlah Hari dalam Periode. Rumus ini menunjukkan berapa lama rata-rata barang disimpan sebelum dijual atau digunakan.
2. Apa itu Harga Pokok Penjualan (HPP)?
Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah biaya langsung yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa yang dijual oleh perusahaan. HPP mencakup bahan baku, tenaga kerja, dan biaya lainnya yang terkait dengan produksi.
3. Apakah lebih baik memiliki persediaan tinggi atau rendah?
Memiliki persediaan yang seimbang adalah yang terbaik. Persediaan yang terlalu tinggi dapat meningkatkan biaya penyimpanan, sementara persediaan yang terlalu rendah dapat menyebabkan kekurangan barang dan mempengaruhi kepuasan pelanggan.
4. Bagaimana cara mengurangi days of inventory?
Untuk mengurangi days of inventory, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi produksi, mempercepat proses distribusi, atau melakukan perencanaan permintaan yang lebih akurat untuk menjaga keseimbangan stok yang tepat.
5. Apa yang meningkatkan days of inventory?
Faktor yang dapat meningkatkan days of inventory termasuk proses produksi yang lambat, perencanaan persediaan yang kurang tepat, atau permintaan pelanggan yang lebih rendah dari yang diperkirakan, sehingga barang tertahan lebih lama di gudang.