Occupational health and safety adalah pendekatan strategis yang dirancang untuk memastikan keselamatan dan kesehatan kerja di setiap lingkungan profesional. Bayangkan sebuah proyek konstruksi besar yang harus terhenti akibat kecelakaan kerja yang tidak terduga. Insiden semacam ini tidak hanya membahayakan keselamatan pekerja tetapi juga berpotensi menyebabkan keterlambatan proyek, meningkatnya biaya operasional, dan bahkan kerusakan reputasi perusahaan. Dalam industri yang kompetitif, risiko semacam itu harus diminimalkan dengan cara yang efektif dan efisien.
Apakah perusahaan Anda telah menerapkan langkah-langkah keselamatan kerja yang optimal? Banyak pelaku bisnis di sektor konstruksi kini mengandalkan software konstruksi untuk meningkatkan manajemen keselamatan kerja. Teknologi ini memungkinkan perusahaan memantau potensi risiko secara real-time, mengotomatiskan inspeksi lokasi, serta mengidentifikasi bahaya sebelum berdampak pada kelangsungan proyek. Pendekatan ini tidak hanya memastikan perlindungan bagi tenaga kerja tetapi juga menjaga keberlanjutan operasional dan keberhasilan proyek secara keseluruhan.
Artikel ini dirancang untuk membantu Anda memahami esensi occupational health and safety, bagaimana teknologi dapat mendukung pengelolaannya, dan langkah-langkah strategis yang dapat diambil untuk melindungi pekerja sekaligus menjaga kelangsungan bisnis Anda.
Pengertian Occupational Health and Safety
Occupational Health and Safety (OHS) adalah pendekatan sistematis untuk melindungi keselamatan dan kesehatan kerja individu di tempat kerja. Tujuannya adalah untuk mencegah kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, dan risiko lainnya melalui penerapan berbagai standar keselamatan kerja. Konsep ini berfokus pada upaya mitigasi bahaya, pengelolaan risiko, serta memastikan workplace safety bagi seluruh tenaga kerja.
Dalam konteks global, penerapan occupational health and safety di tempat kerja menjadi salah satu bagian penting dari compliance regulation. Sistem ini mengacu pada standar internasional seperti ISO 45001 dan OHSAS 18001, yang dirancang untuk meningkatkan efektivitas safety management system. Standar-standar ini mendorong perusahaan untuk menerapkan langkah-langkah strategis demi meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja sekaligus melindungi produktivitas mereka.
Sejarah Occupational Health and Safety
Occupational health and safety memiliki sejarah panjang dalam melindungi tenaga kerja dari berbagai risiko pekerjaan. Perkembangan awalnya terjadi pada era Revolusi Industri, saat kecelakaan kerja meningkat karena penggunaan mesin. Upaya perlindungan tenaga kerja mulai mendapat perhatian melalui regulasi keselamatan kerja yang lebih baik.
1. Perkembangan di Dunia
Sejarah occupational health and safety di dunia dimulai dari kebutuhan melindungi pekerja selama Revolusi Industri. Perkembangan signifikan terjadi ketika negara-negara mulai menyadari pentingnya standar keselamatan kerja untuk mengurangi kecelakaan kerja. Penerapan standar internasional seperti OHSAS 18001 dan ISO 45001 menjadi langkah besar dalam mendorong sistem keselamatan yang lebih sistematis. Standar ini memungkinkan perusahaan di berbagai negara untuk membangun safety management system yang terintegrasi.
Selain itu, organisasi internasional seperti International Labour Organization (ILO) berperan aktif dalam menyusun pedoman keselamatan kerja global. ILO mendorong penerapan regulasi untuk memastikan workplace safety melalui praktik terbaik di industri. Inisiatif ini tidak hanya mengurangi risiko kecelakaan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan pekerja secara keseluruhan.
2. Implementasi di Indonesia
Di Indonesia, penerapan occupational health and safety mulai terfokus sejak dikeluarkannya Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 5 Tahun 2018. Regulasi ini menegaskan pentingnya evaluasi risiko untuk mengidentifikasi potensi bahaya di tempat kerja. Peran Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) juga diwajibkan untuk membantu perusahaan memastikan kepatuhan terhadap standar keselamatan.
Kementerian Ketenagakerjaan Indonesia terus mendorong penerapan perlindungan tenaga kerja di berbagai sektor, termasuk konstruksi dan manufaktur. Selain itu, upaya implementasi ini diintegrasikan dengan program pelatihan dan audit untuk meningkatkan awareness tentang kesehatan kerja. Hal ini membantu menciptakan budaya keselamatan yang lebih baik di tempat kerja.
Komponen Utama Occupational Health and Safety
Occupational health and safety terdiri dari beberapa komponen utama yang saling berkaitan untuk menciptakan tempat kerja yang aman dan sehat. Setiap komponen ini dirancang untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengontrol berbagai potensi bahaya yang dapat mengancam keselamatan dan kesehatan tenaga kerja.
1. Identifikasi Bahaya
Identifikasi bahaya, atau hazard identification, adalah langkah awal dalam memastikan workplace safety. Proses ini melibatkan pendataan potensi risiko, seperti bahaya mekanis, kimia, atau lingkungan yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Contoh penerapannya adalah sistem keselamatan kebakaran, yang dirancang untuk melindungi pekerja dari risiko kebakaran secara efektif. Sistem keselamatan kebakaran memainkan peran penting dalam mengelola risiko terkait bahaya api.
2. Evaluasi Risiko
Setelah mengidentifikasi bahaya, evaluasi risiko dilakukan untuk menilai tingkat keparahan dan kemungkinan terjadinya bahaya tersebut. Proses ini memungkinkan perusahaan untuk memprioritaskan tindakan pencegahan yang tepat. Manajemen risiko menjadi bagian integral dari evaluasi ini, membantu perusahaan mengalokasikan sumber daya untuk mengurangi potensi kerugian dan memastikan perlindungan tenaga kerja yang optimal.
3. Kontrol Keselamatan
Kontrol keselamatan bertujuan untuk menghilangkan atau meminimalkan risiko yang telah diidentifikasi dan dievaluasi. Langkah-langkah ini mencakup penggunaan alat pelindung diri (APD), perencanaan darurat, dan implementasi standar keselamatan kerja. Dengan mengintegrasikan kontrol yang efektif, perusahaan dapat memastikan penerapan safety management system yang berkelanjutan untuk mendukung keselamatan kerja.
Peraturan Occupational Health and Safety di Indonesia
Regulasi occupational health and safety di Indonesia bertujuan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat. Berikut adalah fungsi serta manfaat utama dari penerapan OHS sesuai peraturan yang berlaku:
1. Melindungi Tenaga Kerja dari Bahaya
Fungsi utama dari OHS adalah melindungi tenaga kerja dari berbagai potensi bahaya di tempat kerja, termasuk risiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Regulasi seperti Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 5 Tahun 2018 mewajibkan perusahaan untuk melakukan hazard identification yang menyeluruh. Dengan pendekatan ini, kondisi kerja yang aman dapat tercipta, memberikan rasa aman bagi seluruh karyawan.
2. Meningkatkan Produktivitas Perusahaan
Penerapan OHS yang baik tidak hanya melindungi pekerja, tetapi juga mendukung peningkatan produktivitas melalui efisiensi operasional. Dengan meminimalkan kecelakaan dan mengurangi gangguan di tempat kerja, perusahaan dapat memastikan keberlanjutan operasionalnya. Sistem ini membantu mengurangi downtime yang disebabkan oleh insiden atau masalah kesehatan tenaga kerja.
3. Mematuhi Compliance Regulation
Mematuhi regulasi seperti ISO 45001 dan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan memastikan perusahaan dapat memenuhi compliance regulation yang berlaku. Kepatuhan ini tidak hanya membantu menghindari sanksi hukum, tetapi juga meningkatkan citra perusahaan di mata regulator, karyawan, dan mitra bisnis. Hal ini membuktikan komitmen perusahaan terhadap workplace safety dan kesejahteraan tenaga kerja.
4. Mendukung Peningkatan Workplace Safety
Dengan regulasi yang mengharuskan pembentukan komite keselamatan dan kesehatan kerja (P2K3), penerapan OHS dapat mendorong peningkatan budaya keselamatan di tempat kerja. Manajemen risiko yang lebih baik melalui evaluasi risiko dan kontrol keselamatan memastikan workplace safety menjadi prioritas utama. Ini juga menciptakan lingkungan kerja yang mendukung produktivitas jangka panjang.
Penerapan Occupational Health and Safety di Sektor Industri
Occupational health and safety memiliki penerapan yang bervariasi di setiap sektor industri, tergantung pada jenis risiko yang dihadapi. Penerapan ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan memastikan keselamatan pekerja melalui standar keselamatan kerja yang sesuai. Pendekatan sistematis ini juga memperkuat manajemen risiko dan mendukung produktivitas perusahaan secara berkelanjutan.
1. Sektor Konstruksi
Sektor konstruksi dikenal memiliki tingkat risiko kecelakaan kerja yang tinggi. Penggunaan alat berat, pekerjaan di ketinggian, dan bahan bangunan berbahaya menjadi tantangan utama dalam menjaga keselamatan kerja. Oleh karena itu, penerapan occupational health and safety pada sektor konstruksi difokuskan pada pengawasan ketat, pelatihan karyawan, dan penggunaan alat pelindung diri. Perusahaan konstruksi sering mengacu pada standar internasional seperti ISO 45001 untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi keselamatan.
2. Sektor Pertanian
Di sektor pertanian, penerapan occupational health and safety bertujuan untuk melindungi pekerja dari risiko fisik dan kimia, seperti paparan pestisida atau alat pertanian berat. Manajemen risiko di sektor ini melibatkan identifikasi bahaya, pelatihan tentang penggunaan alat yang aman, serta pengawasan terhadap kondisi lingkungan kerja. Perlindungan tenaga kerja yang baik juga membantu meningkatkan produktivitas sektor ini, sekaligus memastikan compliance regulation terpenuhi.
Peraturan Occupational Health and Safety di Indonesia
Regulasi occupational health and safety di Indonesia didasarkan pada kebutuhan untuk melindungi tenaga kerja dari berbagai risiko di tempat kerja. Pemerintah, melalui Kementerian Ketenagakerjaan Indonesia, telah mengeluarkan berbagai kebijakan dan standar untuk memastikan perlindungan tenaga kerja. Salah satu landasan utamanya adalah Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 5 Tahun 2018, yang memberikan panduan teknis terkait penerapan sistem keselamatan kerja.
Regulasi ini mencakup kewajiban perusahaan untuk melakukan hazard identification, evaluasi risiko, serta implementasi sistem pengelolaan keselamatan kerja. Selain itu, pembentukan Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) di setiap perusahaan menjadi langkah penting dalam memantau kepatuhan terhadap regulasi. Upaya ini tidak hanya membantu mencegah kecelakaan kerja, tetapi juga mendukung keberlanjutan operasional perusahaan.
Standar internasional seperti OHSAS 18001 dan ISO 45001 juga diadopsi untuk memperkuat compliance regulation di Indonesia. Perusahaan yang menerapkan standar ini menunjukkan komitmennya terhadap workplace safety sekaligus meningkatkan daya saing mereka di pasar global. Dengan regulasi yang kuat, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan sehat bagi karyawannya.
Permudah Tracking Proyek untuk Cegah Kecelakaan Kerja dengan Sistem ERP Bridgenr
Occupational health and safety menjadi elemen penting dalam industri konstruksi untuk memastikan keselamatan tenaga kerja sekaligus menjaga efisiensi proyek. Dengan software konstruksi Bridgenr, proses tracking proyek dapat dilakukan secara real-time untuk meminimalkan risiko kecelakaan kerja melalui fitur-fitur unggulan berikut:
- Risk Assessment
Identifikasi risiko sejak awal membantu memitigasi potensi bahaya sebelum pekerjaan dimulai, sehingga lebih terkendali. - Robotic Site Inspection
Inspeksi otomatis yang mengurangi keterlibatan langsung tenaga kerja di lokasi berisiko tinggi selama proyek berlangsung. - Predictive Project Scheduling
Penjadwalan dengan pemantauan real-time memastikan progres proyek sesuai rencana, menghindari keterlambatan berisiko. - Drone-Based Progress Monitoring
Teknologi drone memantau progres lapangan secara akurat tanpa mengganggu aktivitas pekerja atau proyek berlangsung.
Menggunakan Bridgenr tidak hanya mempermudah proses tracking proyek, tetapi juga meningkatkan standar keselamatan kerja. Dengan integrasi fitur-fitur canggih tersebut, proyek Anda tidak hanya berjalan lebih efisien, tetapi juga terhindar dari risiko kecelakaan yang dapat mengganggu keberlangsungan operasional.
Kesimpulan
Occupational Health and Safety (OHS) adalah pilar penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan produktif. Dengan mengidentifikasi risiko, melakukan evaluasi, dan menerapkan kontrol keselamatan yang tepat, perusahaan dapat melindungi tenaga kerja sekaligus mendukung keberlanjutan operasional. Penerapan standar internasional seperti ISO 45001 memperkuat komitmen perusahaan terhadap workplace safety.
Untuk mendukung implementasi OHS yang lebih efektif, Bridgenr menawarkan sistem ERP dengan fitur unggulan seperti Risk Assessment, Robotic Site Inspection, dan Drone-Based Progress Monitoring. Solusi ini memastikan proses proyek berlangsung aman, efisien, dan bebas dari risiko besar. Jadwalkan demo gratis bersama tim Bridgenr hari ini untuk mengetahui bagaimana sistem ini dapat meningkatkan keselamatan kerja di tempat Anda!


